Minggu, 05 Mei 2019

AKTIVITAS DAN KONSERVASI DI TAMAN MENTENG

https://drive.google.com/open?id=11h__jz9u7brM8LGlfPf3NxaA5HzAnkM3

Taman Menteng adalah taman terbuka publik di daerah Jakarta Pusat. Kawasan seluas 30 hektar ini terletak di antara Jalan HOS Cokroaminoto, dan Jalan Moh Yamin ini juga dilengkapi fasilitas olah-raga dan dua rumah kaca. Dengan berbagai macam aktivitas serta pengunjung, kawasan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya ini memerlukan pelestarian sehingga identitatsnya tetap terjaga.


PENDAHULUAN


Taman Menteng adalah taman terbuka publik di daerah Jakarta Pusat. Kawasan seluas 30 hektar ini terletak di antara Jalan HOS Cokroaminoto, dan Jalan Moh Yamin ini juga dilengkapi fasilitas olah-raga dan dua rumah kaca.

SEJARAH TAMAN MENTENG

            Taman Menteng awalnya diperuntukkan sebagai stadion Menteng dan digunakan sebagai latihan klub persepakbola Persija. Menteng sudah ada sejak tahun 1920, dengan nama Votbalbond Indischee Omstreken (V.I.O.S) Veld. Sejak tahun 1921, lahan seluas 3.4 hektar sudah dipergunakan sebagai tempat olahraga orang- orang Belanda. Kawasan ini juga berfungsi sebagai ruang terbuka publik masyarakat Menteng. Akan tetapi, pada tahun 1961 Persija dirasa perlu memiliki lapangan yang representatif. Surat keputusan Gubernur Jakarta tahun 1975 menetapkan stadion ini sebagai kawasan cagar budaya yang dilindungi. Pada tahun yang sama, lapangan tersebut berubah Namanya menjadi stadion Pesija atau stadion Menteng.


GAMBAR KAWASAN DAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA

Tata Guna Lahan

Klasifikasi   ruang   terbuka   hijau   berdasarkan   pada   kepentingan   pengelolaannya adalah sebagai berikut :
Kawasan Hijau Pertamanan Kota, berupa sebidang tanah yang sekelilingnya ditata secara teratur dan artistik, ditanami pohon pelindung, semak/perdu, tanaman penutup tanah serta memiliki fungsi relaksasi.
Termaktub dalam penjelasan UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang pasal
29 (ayat 1, 2 dan 3): 
Ayat 1
 berbunyi: Ruang terbuka hijau publik merupakan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Yang termasuk ruang terbuka hijau publik, antara lain, adalah taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai, dan pantai. Yang termasuk uang terbuka hijau privat,   antara   lain,   adalah   kebun   atau   halaman   rumah/gedung   milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan.

Ayat 2
 berbunyi: Proporsi 30 (tiga puluh) persen merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi   dan   sistem   mikroklimat,   maupun   sistem   ekologis   lain,   yang selanjutnya akan meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota. Untuk lebih   meningkatkan   fungsi   dan   proporsi   ruang   terbuka   hijau   di   kota, pemerintah, masyarakat, dan swasta didorong untuk menanam tumbuhan di
atas bangunan gedung miliknya.

Ayat 3
 berbunyi: Proporsi ruang terbuka hijau publik seluas minimal 20 (dua puluh) persen yang disediakan oleh pemerintah daerah kota dimaksudkan agar proporsi ruang terbuka hijau minimal dapat lebih dijamin pencapaiannya sehingga memungkinkan pemanfaatannya secara luas oleh masyarakat.
Kawasan Hijau Rekreasi Kota, sebagai sarana rekreasi dalam kota yang memanfaatkan ruang terbuka hijau.
Kawasan   Hijau   kegiatan   Olahraga,   tergolong   ruang   terbuka   hijau   area lapangan, yaitu lapangan, lahan datar atau pelataran yang cukup luas. Bentukdari ruang terbuka ini yaitu lapangan olahraga, stadion, lintasan lari atau lapangan golf.
Taman   Menteng   merupakan   taman  yang  memang   ditujukan   untuk publik sehingga   ditata secara teratur dan artistik untuk memberikan suasana yang menarik. Selain   sebagai   rekreasi,   taman   Menteng   juga   memberikan   fasilitas-fasilitasuntuk berolahraga dan area parkir. Namun penggunaan lahan pun disalahgunakan oleh beberapa penjual yang menjajakan   jualannya   di   pinggir-pinggir   jalan   dan   juga   di   area   taman.   Hal   ini membuat taman menjadi tidak bersih dan terlihat ketidaktertiban. Sebelumnya juga, taman ini buka 24 jam dan menimbulkan masalah dengan lingkungan sekitar, karena pada malam hari pun sering adanya kegiatan yang membuat warga disketiar taman menjadi terganggu. Untungnya masalah itu sudah diatasi dengan jadwal buka taman dari jam 8.00 sampai jam 22.00. Ketidaktertiban aktivitas pedagang suasana malam Taman Menteng.



Komponen Fisik
            Komponen fisik yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

            Lapangan Basket



Gedung Parkir


Area Bermain Anak


           
            Rumah Kaca





Rumah Menteng beberapa rumah kaca yang didesain sedemikian cantik dan unik. Ikon yang sering disebut dengan Green Housenya taman menteng.  Dan ikon rumah kaca ini sangat menarik, menjadi spot foto populer di kalangan pengunjung. Bahkan sering dijadikan sebagai arena foto modelling dan syuting beberapa film. Maka jangan heran ketika berkunjung disini, pasti ada saja kegiatan fotografi , seperti foto pre wedding.  Selain cocok untuk tempat kopdar, nuansa taman dengan background yang indah memang layak digunakan sebagai lokasi pemotretan para penggiat fotografi.


Jalur Pedestrian dan Tanda Khusus

Taman Menteng memiliki jalur pedestrian yang terbuat dari keramik. Adanya jalur pedestrian bagi tuna netra dengan penonjolan di setiap persimpangan. Sayangnya pada taman ini, fasilitas untuk penyandang disabilitas kurang diperhatikan.
           
Lansekap

Taman Menteng terdiri dari 30 spesies tanaman yang berbeda dan juga dilengkapi dengan 44 sumur resapan yang membantu penyerapan air hujan ke dalam tanah.



USULAN PENANGANAN PELESTARIAN

            Taman Menteng merupakan ruang terbuka di kota Jakarta yang ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya sehingga harus dilindungi untuk menjaga identitas dan kelestariannya. Dengan terus bertambahnya aktivitas dan pengunjung di Taman Menteng, maka diperlukan adanya revitalisasi atau adaptasi berupa diciptakannya zona khusus bagi penjual dan pembeli jajanan sehingga kebersihan dan kelestarian taman Menteng dapat terjaga. Fasilitas bagi penyandang disabilitas juga perlu diperhatikan yakni berupa jalur dan zona khusus.

KESIMPULAN DAN SARAN

Taman Menteng merupakan ruang terbuka di kota Jakarta yang digunakan sebagai tempat rekreasi, tempat berolahraga dan dapat sebagai paru-paru kota. Penataan Taman sudah baik dengan meberikan penghijauan dan kesan artistic sehingga dapat mearik penggunanya. Adanya revitalisasi berupa penciptaan zona khusus untuk penjual dan pembeli makanan serta jalur dan fasilitas penyandang disabilitas diperlukan sehingga taman Menteng tetap menjadi ruang terbuka yang tetap mengutamakan fungsi ekologi, rekreasi, pendidikan, dan ekononomis serta dapat dipergunakan dengan nyaman oleh seluruh lapisan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Minggu, 20 Januari 2019

HKBP Tebet - KRITIK ARSITEKTUR NORMATIF TIPIKAL


Huria Kristen Batak Protestan Tebet atau HKBP Tebet merupakan sebuah gereja Lutheran di Jalan Tebet Barat Dalam X, Jakarta Selatan. Gereja ini dirancang oleh arsitek anggota IAI yakni Adhi Moersid, yang juga merancang Masjid Raya di Daan Mogot.




HKBP Tebet menempati lahan seluas 1100m2 dan terdiri dari 3 lantai, yakni lantai semi-basement, lantai dasar, dan lantai atas (balkon). Bangunan ini menghadap ke arah Timur dan gerbang utama terletak di sisi kiri belakang bangunan yang langsung mengarah ke pintu gereja.



 
Lantai semi basement gereja digunakan untuk kegiatan sekolah minggu yang terdiri dari satu ruangan besar dan dilengkapi dengan partisi sehingga memungkinkan ruangan tersebut dipisah menjadi 6 ruangan kecil. Masing-masing ruangan ditempati oleh tingkatan kelas yang berbeda.  Aksesibilitas dari lantai dasar menuju ruangan ini menggunakan ramp yang terletak di sisi kiri dan tangga di sisi kanan.


Lantai  dasar merupakan ruang ibadah dengan altar dibagian depan. Untuk meminimalisir pantulan suara, Moersid menerapkan akustik pada dinding dan plafon yakni dengan menggunakan kayu dan besi tipis untuk meredam suara. Bila dilihat dari luar, lantai dasar gereja ini tidak terlihat tinggi, hal ini dikarenakan Moersid memiliki prinsip bahwa rumah ibadah tidak boleh sombong (berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pengurus gereja HKBP Tebet).

    


Gereja ini juga dirancang memiliki ramp pada sisi kiri yang dipergunakan sebagai aksesibilitas jemaat yang menggunakan kursi roda. Di bagian belakang altar (diluar ruang ibadah) terdapat toilet wanita dan pria, serta ruangan baby-care dan elderly-care yang dapat diakses dari sisi kiri dan kanan. Sirkulasinya berbentuk seperti setengah hexagonal karena mengikuti bentuk altar yang terdapat dui dalam ruang ibadah.




Pada lantai atas atau balkon merupakan ruang ibadah juga, dapat diakses menggunakan tangga yang terdapat di sisi dan kanan luar ruang ibadah lantai dasar (letaknya di dekat pintu utama lantai dasar). Di belakang ruang ibadah ini terdapat sekretariat naposo-remaja gereja serta konsistori. Sama seperti lantai dasar, dinding pada lantai balkon juga ditempeli besi tipis serta kayu untuk meredam suara. Di sisi depan kanan terdapat ruangan kecil untuk operator. Area tempat duduk dirancang seperti area tempat duduk stadion, yakni semakin ke belakang semakin naik dan kedepan semakin turun. Hal ini juga diikuti dengan bentuk atap gereja yang mengikuti bentuk atap rumah bolon batak toba, disini kita bisa merasakan inkulturasi atau perpaduan antara arsitektur gereja dengan arsitektur tradisional. Pada atap bagian belakang juga dibuat jendela untuk memaksimalkan pencahayaan sehingga gereja tetap terang walaupun tidak ada pencahayaan buatan.




Jendela pada sisi kiri dan kanan lantai atas gereja dirancang dengan sudut 45O, dengan jendela menghadap ke area altar untuk menghindari sinar matahari silau berlebih yang masuk langsung mengarah jemaat.



courtesy:
google maps
amang T. Pardede jemaat HKBP Tebet
saya sendiri soalnya saya survey langsung kesana hehe

Jumat, 21 Desember 2018

TSH - KRITIK ARSITEKTUR DESKRIPTIF


THE TWIST AND SHOUT HOUSE // MSSM ASSOCIATES

Lokasi: Semarang, Jawa Tengah // 2017
Arsitek: Revano Satria
Kontraktor: Lukito Contractor, 1200 m^2




The Twist and Shout House (selanjuntya disingkat TSH) adalah sebuah rumah hunian di Semarang, Jawa Tengah yang dirancang oleh konsultan arsitek MSSM Associates – RSI Group dan bekerjasama dengan Lukito Contractor. Luas area TSH sebesar 1200 m2. Sang Arsitek, Revano Satria; merancang TSH dengan mengambil pendekatan yang sepenuhnya progresif serta unik agar menjadi ciri khas hunian ini.


Keseluruhan bangunan TSH baik eksterior maupun interior berwarna putih untuk memberikan kesan luas dan lapang. Penggunaan fasad bangunan yang full kaca juga memberikan kesan luas tanpa batas serta harmoni yang tak terputus antar ruang yang berdekatan.  Eksplorasi bentuk geometri sebagai upaya untuk memaksimalkan potensial tapak diterapkan pada bentuk lantai 2 bangunan serta dinding pembatas sebagai pemutus kontak atau pandangan langusng dari gerbang menuju entrance rumah.



Rumah ini dibagi menjadi tiga zona, yakni:
Basement sebagai area service. Aksesibilitas menuju basement terletak di bagian kiri dan bila gerbang TSH dibuka maka view dari luar dapat langsung melihat akses ini.


Lantai dasar yang terdiri dari ruang berkumpul, ruang keluarga, ruang makan dan patry, serta dilengkapi dengan kolam renang pada bagian belakang rumah sebagai gambaran pemandangan spektakuler di Kota Semarang.



Jauh berbeda dengan lantai dibawahnya, lantai pertama pada TSH memiliki sifat lebih privasi bagi penghuninya karena difungsikan sebagai area kamar tidur yang dihubungkan melalui sebuah lorong. Kamar tidur utama full menggunakan kaca sebagai pembatas area kamar mandi, wadrobe, serta area tidur sehingga terkesan lapang dan tanpa batas.

The Twist and Shout House telah memenangkan beberapa penghargaain internasional bergengsi, diantaranya dalah 5 star International Property Award dan Golden A Design Award. Bangunan ini juga telah menjadi landmark arsitektur di kota Semarang, karena rumah ini sudah terkenal di kalangan penduduk sebagai ‘Twist and Shout’.

Courtesy: (thankyou so much)
https://www.archdaily.com/898869/the-twist-and-shout-house-mssm-associates/5b580502f197cc65290000f2-the-twist-and-shout-house-mssm-associates-detail-fence
https://www.mssmassociates.com/




Minggu, 25 November 2018

MARINA BAY SANDS - KRITIK ARSITEKTUR TERUKUR




Marina Bay Sands adalah sebuah area resort terintegrasi yang menghadap Teluk Marina di Singapura, kepunyaan Las Vegas Sands Corporation. Bangunan ini didesain oleh arsitek terkenal Moshe Safdie, terdiri dari 2561 kamar hotel, convention centre seluas  120.000 m2, area shopping seluas 74.322 m2 , ArtScience Museum 15.000 m2, Teater 21.000 m2, Pavilions 5914 m2, Event Plaza (Open Space) seluas 5000 m2, dan area Sands SkyPark di puncak gedung pada ketinggian 200m dengan luas sebesar 9941 m2.



Bangunan ini memiliki tinggi total 207 m, terdiri dari 57 lantai, serta panjang dari sisi Utara ke Selatannya yaitu 340m. Seperti yang dilihat pada gambar, bangunan ini terdiri dari 3 tower yang dihubungkan dengan Sands Skypark dan lantai bawah (lobby, shopping area, dll). Area Sands Skypark ini memiliki infinity pool sepanjang 150m, merupakan kantilever terbesar dengan besaran ruang menggantung sejauh 67 meter di Menara Utara (Tower 3).







Resort hotel didesain oleh Moshe Safdie. Ia berkata bahwa bentuk tower terinspirasi dari susunan kartu. Selama proses perancangan desain, Safdie juga bekerjasama dengan konsultan fengshui, Chong Swan Lek dan Louise Ong-Lee. Structural engineering untuk bangunan ini dihandle oleh Arup dengan Parson Brickenhoff. Kontraktor project ini adalah Ssayong Engineering and Construction. Dari hasil proses perancangan desain inilah, vocal point Marina Bay Sands terdapat pada 3 tower yang berbentuk seperti kartu tersebut, karena bentuknya unik dan eye-catching. These towers-shaped look like card deck-thing has made Marina Bay Sands menjadi landmark negeri jirannya Indonesia, khususnya di area Marina.



Selain tower, yang menjadi ciri khas pada bangunan ini adalah Sky SandsPark. Seperti yang sudah dimention sebelumnya, bahwa Sky SandsPark ini menghubungkan tiga tower pada ketinggian 200 m.  Sky SandsPark ini seolah-olah berbentuk seperti kapal yang ditopang oleh tiga Menara. Tediri dari area jogging, taman, restoran, lounge, serta infinity swimming pool. Infinity swimming pool ini membuat seolah-olah batas kolam tidak terlihat dan dibuat dari 191 ton baja dan dapat menampung 1.424 meter kubik air. Dibawah kolam infinity ini terdapat empat sambungan bergerak atau movement joints yang dirancang untuk menahan gerakan natural dari tower. Setiap joints punya arah gerakan unik yang bisa bergerak sampai 500 milimeter. Selain gerakan angin, tower yang seluruhnya merupakan area kamar hotel ini juga bergerak karena pegerakan tanah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, sebanyak lebih dari 500 dongkrak dipasang guna memperkuat strkutur dan kedepannya dapat dilakukan pengaturan kembali.



Secara keseluruhan, Marina Bay Sands didominasi oleh warna putih, abu-abu, dan metalik. Warna metalik sebenarnya timbul karena komponen yang terdapat pada fasad tower yakni full fasad kaca. Hal-hal inilah yang mendukung statement dari streetplaneur bahwa Marina Bay Sands memiliki konsep desain futuristik dan simple dan kemungkinan menjadi hotel dengan konsep desain paling futuristik di dunia.

COURTESY:
tripadvisor.tw
dezeen.com
en.wikipedia.org/Marina_Bay_Sands
archdaily.com
ownself.me
ctbuh.org
(<3loveyouall)

Kamis, 01 November 2018

ANALOGI DALAM ARSITEKTUR


               Ibaratan atau analogi adalah sebuah proses penalaran tentang penyebab-penyebab atau dari penyebab-penyebab atau dari dan tentang alasan-alasan yang sejajar atau berkemiripan. Berkemiripan bukan berarti sama, sebab proses penalaran ini selalu berbicara tentang adanya dua situasi atau peristiwa yang memiliki sejumlah kesamaan tapi tidak semua. Proses penalaran untuk memberikan penjelasan dan mencari kejelasan terhadap obyek tadi dengan peristiwa atau situasi yang sudah diketahui, dikuasai dan diakrabi. Pada ilmu arsitektur, ada Sembilan analogi atau ibaratan, yakni:

1. Analogi Matematika
2. Analogi Biologis
3. Analogi Romantis
4. Analogi Bahasa/Linguistik.
5. Analogi Mekanik
6. Analogi Pemecahan Masalah.
7. Analogi Adhocis
8. Analogi Bahasa Pola
 9. Analogi Dramaturgi

Kegiatan-kegiatan manusia dinyatakan sebagai teater dan lingkungan buatan dianggap sebagai pentas panggung. Ada 2 sudut pandang:

a.    Dari sudut pandang aktor.
       Dengan menyediakan alat-alat perlengkapan dan kesan-kesan yang diperlukan serta perabot-perabot disusun secara teratur.
b.    Dari sudut pandang dermawan.
       Arsitek menyebabkan orang bergerak ke suatu arah dengan memberikan petunjuk-petunjuk visual misalnya Arsitek dalam analogi Dramaturgi mengatur aksi sekaligus menunjangnya




ARSITEK DENGAN KARYA ANALOGI

1.     ANALOGI LINGUISTIK
Analogi linguistik menganut pandangan bahwa bangunan-bangunan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi kepada para pengamat dengan salah satu dari tiga cara sebagai berikut :

a. Model Tata bahasa
Arsitektur dianggap terdiri dari unsur-unsur (kata-kata) yang ditata menurut aturan (tata bahasa dan sintaksis) yang memungkinkan masyarakat dalam suatu kebudayaan tertentu cepat memahami dan menafsirkaa apa yang disampaikan oleh bangunan tersebut. lni akan tercapai jika ‘bahasa’ yang digunakan adalah bahasa umum/publik yang dimengerti semua orang (langue).

b. Model Ekspresionis
Dalam hal ini bangunan dianggap sebagai suatu wahana yanng digunakan arsitek untuk mengungkapakan sikapnya terhadap proyek bangunan tersebut. Dalam hal ini arsitek menggunakan ‘bahasa’nya pribadi (parole). Bahasa tersebut mungkin dimengerti orang lain dan mungkin juga tidak.

c. Model Semiotik
Semiologi adalah ilmu tentang tanda-tanda. Penafsiran semiotik tentang arsitektur menyatakan bahwa suatu bangunan merupakan suatu tanda penyampaian informasi mengenai apakah ia sebenarnya dan apa yang dilakukannya. Sebuah bangunan berbentuk bagaikan piano akan menjual piano. Sebuah menara menjadi tanda bahwa bangunan itu adalah gereja.
      Contoh bangunan dengan konsep analogi linguistik adalah:
                  SYDNEY OPERA HOUSE

Gedung ini didesain oleh Arsitek asal Denmark, Jorn Utzon. Desain gedung opera ini berbentuk mirip cangkang yang dilapisi dengan keramik putih Swedia yang membuat pantulan sinar matahari dari fajar hingga senja menghasilkan nuansa artistik. Selain sebagai objek pariwisata, gedung ini juga menjadi tempat berbagai pertunjukkan teater, balet, dan berbagai seni lainnya. Gedung ini dikelola oleh Opera House Trust dan menjadi markas bagi Opera Australia, Sydney Theatre Company, dan Sydney Symphony Orchestra.

2.     ANALOGI BIOLOGIS
Analogi biologis adalah pengibaratan yang berasal dari bentuk-bentuk pada makhluk di dalam ekosistem, contohnya: bentuk dari keong, batu karang, bentuk daun, dan lain-lain. Sumber bentuk dari ala mini sangat banyak dan menunggu daya kreasi arsitek untuk mengolahnya menjadi sebuah bentuk dari bangunan arsitektur. Teori Arsitektur yang berdasarkan analogi biologis ada 2 bentuk :
a.    Bersifat umum. Terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara bangunan dengan penempatannya/penataannya.
b.    Lebih bersifat khusus. Terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan dengan organisme disebut arsitektur biomorfik.
                       
Contoh bangunan dengan konsep analogi biologis adalah:
                                    TURNING TORSO
                       
                     Turning Torso berdiri secara skulptural untuk menyusun landmark puitis dengan kaki langit Malmö, Swedia. Menara ini dirancang oleh Santiago Calatrava, arsitek asal Spanyol yang kerapkali menerapkan analogi biologis pada bangunannya yang lain. Calatrava mengabstraksi gerakan manusia ke dalam tumpukan tujuh kubus yang berputar di sekitar inti tulang belakang. Skala sebenarnya dari Turning Torso terdiri dari sembilan kubus, masing-masing dianggap sebagai unit individu memegang lima lempengan lantai berturut-turut sementara secara dramatis berputar di seluruh sudut kanan dari ujung kaki ke ujung, melingkari inti struktural.

3.     ANALOGI MEKANIK
Menurut Le Corbusier, sebuah rumah adalah mesin untuk berhuni merupakan contoh analogi mekanik dalam arsitektur. Bangunan seperti halnya dengan mesin hanya akan menunjukkan apa sesungguhnya mereka, apa yang dilakukan, tidak menyembunyikan fakta melalui hiasan yang tidak relevan dengan bentuk dan gaya-gaya, atau dengan kata lain keindahan adalah fungsi yang akan menyatakan apakah mereka itu dan apa yang mereka lakukan. Berikut adalah bangunan karya Le Corbusier yang menerapkan analogi tersebut:

VILLA SAVOYE
                
Villa Savoye bisa dibilang adalah bangunan terbaik Corbusier sejak tahun 1930-an, dan memiliki pengaruh besar pada modernisme internasional. Villa Savoye dirancang untuk mengatasi "Five Points" -nya, prinsip dasar dalam estetika arsitektur barunya, yakni:
1.     Dukungan tingkat dasar pilotis, meninggikan bangunan dari bumi dan memungkinkan kelanjutan taman yang panjang di bawahnya.
2.     Atap fungsional, berfungsi sebagai taman dan teras, reklamasi untuk alam tanah yang ditempati oleh bangunan.
3.     Denah lantai gratis, terbebas dari dinding penahan beban, memungkinkan dinding untuk ditempatkan secara bebas dan hanya jika diperlukan secara estetis.
4.     Jendela horizontal panjang, memberikan pencahayaan dan ventilasi.
5.     Fasad yang dirancang bebas, hanya berfungsi sebagai kulit dinding dan jendela dan tidak dibatasi oleh pertimbangan beban.

credits:
https://en.wikipedia.org/wiki/Villa_Savoye
https://www.arch2o.com/turning-torso-santiago-calatrava/

Senin, 26 Maret 2018

LOKASI LOTTE WORLD TOWER - KOREA SELATAN







Lotte World Tower merupakan salah satu bangunan pencakar langit yang terletak di Korea Selatan. Dengan tinggi 555 meter, bangunan ini menjadi bangunan tertinggi kelima di dunia.



Lotte World Tower terletak di distrik Songpa, tepatnya di 300 Olympic-ro, Jamsil 6(yuk)-dong, Songpa-gu, Seoul. Lokasinya yang berada di ibukota Korea Selatan ini menjadikannya gampang diakses dengan beberapa alat transportasi publik. Bila menggunakan kereta bawah tanah, Lotte World Tower dapat diakses melalui Stasiun Jamsil melalui line 2 exit 1 atau 2 atau line 8 exit 10. Lokasi ini juga dapat diakses dengan Express Bus No 8001 atau 8002. Airport limousine no 6006 pun juga dapat digunakan untuk mengakses bangunan ikonik di Korea Selatan ini.

Lotte World Tower terdiri dari 123 lantai dan 6 lantai bawah tanah. Lantai 1 – lantai 4 merupakan Grand Lobby, yang terdiri dari Prime Offices dan Signiel Seoul Entrance. Lantai 5 – lantai 12 adalah lantai podium, dimana terdapat Lotte Museum, KEB Hanna Bank, Woori Bank, Lotte Financial Center, Press Room, dan Tower Museum. Kemudian di lantai 14 – lantai 38 adalah Prime Offices – kantor pusat Lotte. Lalu di lantai 42-71 merupakan SIGNIEL Residences Seoul Apartement. Selain Apartemen juga terdapat hotel luxury bintang 6, SIGNIEL Seoul di lantai 76- lantai 101. Khusus restaurant SIGNIEL terdapat di lantai 107. Private Office ‘PREMIER 7 ada di lantai 108 – lantai 114. Seoul Sky Observation Deck terdapat di lantai 117-123.


credits:
lwt.co.kr
https://www.kpf.com/