Ibaratan atau analogi adalah
sebuah proses penalaran tentang penyebab-penyebab atau dari penyebab-penyebab
atau dari dan tentang alasan-alasan yang sejajar atau berkemiripan.
Berkemiripan bukan berarti sama, sebab proses penalaran ini selalu berbicara
tentang adanya dua situasi atau peristiwa yang memiliki sejumlah kesamaan tapi
tidak semua. Proses penalaran untuk memberikan penjelasan dan mencari kejelasan
terhadap obyek tadi dengan peristiwa atau situasi yang sudah diketahui,
dikuasai dan diakrabi. Pada ilmu arsitektur, ada Sembilan analogi atau
ibaratan, yakni:
1.
Analogi Matematika
2.
Analogi Biologis
3.
Analogi Romantis
4.
Analogi Bahasa/Linguistik.
5.
Analogi Mekanik
6.
Analogi Pemecahan Masalah.
7.
Analogi Adhocis
8.
Analogi Bahasa Pola
9. Analogi Dramaturgi
Kegiatan-kegiatan
manusia dinyatakan sebagai teater dan lingkungan buatan dianggap sebagai pentas
panggung. Ada 2 sudut pandang:
a. Dari sudut pandang aktor.
Dengan menyediakan alat-alat
perlengkapan dan kesan-kesan yang diperlukan serta perabot-perabot disusun
secara teratur.
b. Dari sudut pandang dermawan.
Arsitek menyebabkan orang bergerak ke
suatu arah dengan memberikan petunjuk-petunjuk visual misalnya Arsitek dalam
analogi Dramaturgi mengatur aksi sekaligus menunjangnya
ARSITEK DENGAN KARYA ANALOGI
1.
ANALOGI LINGUISTIK
Analogi linguistik menganut pandangan bahwa
bangunan-bangunan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi kepada para pengamat
dengan salah satu dari tiga cara sebagai berikut :
a. Model Tata bahasa
Arsitektur dianggap terdiri dari
unsur-unsur (kata-kata) yang ditata menurut aturan (tata bahasa dan sintaksis)
yang memungkinkan masyarakat dalam suatu kebudayaan tertentu cepat memahami dan
menafsirkaa apa yang disampaikan oleh bangunan tersebut. lni akan tercapai jika
‘bahasa’ yang digunakan adalah bahasa umum/publik yang dimengerti semua orang
(langue).
b. Model Ekspresionis
Dalam hal ini bangunan dianggap
sebagai suatu wahana yanng digunakan arsitek untuk mengungkapakan sikapnya
terhadap proyek bangunan tersebut. Dalam hal ini arsitek menggunakan
‘bahasa’nya pribadi (parole). Bahasa tersebut mungkin dimengerti orang lain dan
mungkin juga tidak.
c. Model Semiotik
Semiologi adalah ilmu tentang
tanda-tanda. Penafsiran semiotik tentang arsitektur menyatakan bahwa suatu
bangunan merupakan suatu tanda penyampaian informasi mengenai apakah ia sebenarnya
dan apa yang dilakukannya. Sebuah bangunan berbentuk bagaikan piano akan
menjual piano. Sebuah menara menjadi tanda bahwa bangunan itu adalah gereja.
Contoh
bangunan dengan konsep analogi linguistik adalah:
SYDNEY OPERA HOUSE
Gedung ini didesain
oleh Arsitek asal Denmark, Jorn Utzon. Desain gedung opera ini berbentuk mirip
cangkang yang dilapisi dengan keramik putih Swedia yang membuat pantulan sinar
matahari dari fajar hingga senja menghasilkan nuansa artistik. Selain sebagai objek
pariwisata, gedung ini juga menjadi tempat berbagai pertunjukkan teater, balet,
dan berbagai seni lainnya. Gedung ini dikelola oleh Opera House Trust dan
menjadi markas bagi Opera Australia, Sydney Theatre Company, dan Sydney
Symphony Orchestra.
2.
ANALOGI BIOLOGIS
Analogi biologis adalah
pengibaratan yang berasal dari bentuk-bentuk pada makhluk di dalam ekosistem,
contohnya: bentuk dari keong, batu karang, bentuk daun, dan lain-lain. Sumber
bentuk dari ala mini sangat banyak dan menunggu daya kreasi arsitek untuk
mengolahnya menjadi sebuah bentuk dari bangunan arsitektur. Teori Arsitektur
yang berdasarkan analogi biologis ada 2 bentuk :
a. Bersifat
umum. Terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara bangunan
dengan penempatannya/penataannya.
b. Lebih bersifat khusus. Terpusat pada
pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan dengan
organisme disebut arsitektur biomorfik.
Contoh
bangunan dengan konsep analogi biologis adalah:
TURNING TORSO
Turning Torso berdiri secara skulptural
untuk menyusun landmark puitis dengan kaki langit Malmö, Swedia. Menara ini
dirancang oleh Santiago Calatrava, arsitek asal Spanyol yang kerapkali
menerapkan analogi biologis pada bangunannya yang lain. Calatrava mengabstraksi
gerakan manusia ke dalam tumpukan tujuh kubus yang berputar di sekitar inti
tulang belakang. Skala sebenarnya dari Turning Torso terdiri dari sembilan kubus,
masing-masing dianggap sebagai unit individu memegang lima lempengan lantai
berturut-turut sementara secara dramatis berputar di seluruh sudut kanan dari
ujung kaki ke ujung, melingkari inti struktural.
3.
ANALOGI MEKANIK
Menurut Le
Corbusier, sebuah rumah adalah mesin untuk berhuni merupakan contoh analogi
mekanik dalam arsitektur. Bangunan seperti halnya dengan mesin hanya akan
menunjukkan apa sesungguhnya mereka, apa yang dilakukan, tidak menyembunyikan
fakta melalui hiasan yang tidak relevan dengan bentuk dan gaya-gaya, atau
dengan kata lain keindahan adalah fungsi yang akan menyatakan apakah mereka itu
dan apa yang mereka lakukan. Berikut adalah bangunan karya Le Corbusier yang
menerapkan analogi tersebut:
VILLA SAVOYE
Villa
Savoye bisa dibilang adalah bangunan terbaik Corbusier sejak tahun 1930-an, dan
memiliki pengaruh besar pada modernisme internasional. Villa Savoye dirancang
untuk mengatasi "Five Points" -nya, prinsip dasar dalam estetika
arsitektur barunya, yakni:
1.
Dukungan
tingkat dasar pilotis, meninggikan bangunan dari bumi dan memungkinkan
kelanjutan taman yang panjang di bawahnya.
2.
Atap
fungsional, berfungsi sebagai taman dan teras, reklamasi untuk alam tanah yang
ditempati oleh bangunan.
3.
Denah
lantai gratis, terbebas dari dinding penahan beban, memungkinkan dinding untuk
ditempatkan secara bebas dan hanya jika diperlukan secara estetis.
4.
Jendela
horizontal panjang, memberikan pencahayaan dan ventilasi.
5.
Fasad
yang dirancang bebas, hanya berfungsi sebagai kulit dinding dan jendela dan
tidak dibatasi oleh pertimbangan beban.
credits:
https://en.wikipedia.org/wiki/Villa_Savoye
https://www.arch2o.com/turning-torso-santiago-calatrava/
credits:
https://en.wikipedia.org/wiki/Villa_Savoye
https://www.arch2o.com/turning-torso-santiago-calatrava/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar