Huria Kristen Batak Protestan Tebet
atau HKBP Tebet merupakan sebuah gereja Lutheran di Jalan Tebet Barat Dalam X, Jakarta
Selatan. Gereja ini dirancang oleh arsitek anggota IAI yakni Adhi Moersid, yang
juga merancang Masjid Raya di Daan Mogot.
HKBP Tebet menempati lahan seluas
1100m2 dan terdiri dari 3 lantai, yakni lantai semi-basement, lantai
dasar, dan lantai atas (balkon). Bangunan ini menghadap ke arah Timur dan
gerbang utama terletak di sisi kiri belakang bangunan yang langsung mengarah ke
pintu gereja.
Lantai semi basement gereja
digunakan untuk kegiatan sekolah minggu yang terdiri dari satu ruangan besar dan
dilengkapi dengan partisi sehingga memungkinkan ruangan tersebut dipisah
menjadi 6 ruangan kecil. Masing-masing ruangan ditempati oleh tingkatan kelas
yang berbeda. Aksesibilitas dari lantai
dasar menuju ruangan ini menggunakan ramp yang terletak di sisi kiri dan tangga
di sisi kanan.
Lantai dasar merupakan ruang ibadah dengan altar
dibagian depan. Untuk meminimalisir pantulan suara, Moersid menerapkan akustik
pada dinding dan plafon yakni dengan menggunakan kayu dan besi tipis untuk
meredam suara. Bila dilihat dari luar, lantai dasar gereja ini tidak terlihat tinggi,
hal ini dikarenakan Moersid memiliki prinsip bahwa rumah ibadah tidak boleh
sombong (berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pengurus gereja HKBP
Tebet).
Gereja ini juga dirancang
memiliki ramp pada sisi kiri yang dipergunakan sebagai aksesibilitas jemaat yang
menggunakan kursi roda. Di bagian belakang altar (diluar ruang ibadah) terdapat
toilet wanita dan pria, serta ruangan baby-care dan elderly-care yang dapat diakses
dari sisi kiri dan kanan. Sirkulasinya berbentuk seperti setengah hexagonal
karena mengikuti bentuk altar yang terdapat dui dalam ruang ibadah.
Pada lantai atas atau balkon
merupakan ruang ibadah juga, dapat diakses menggunakan tangga yang terdapat di
sisi dan kanan luar ruang ibadah lantai dasar (letaknya di dekat pintu utama
lantai dasar). Di belakang ruang ibadah ini terdapat sekretariat naposo-remaja
gereja serta konsistori. Sama seperti lantai dasar, dinding pada lantai balkon
juga ditempeli besi tipis serta kayu untuk meredam suara. Di sisi depan kanan
terdapat ruangan kecil untuk operator. Area tempat duduk dirancang seperti area
tempat duduk stadion, yakni semakin ke belakang semakin naik dan kedepan semakin
turun. Hal ini juga diikuti dengan bentuk atap gereja yang mengikuti bentuk atap
rumah bolon batak toba, disini kita bisa merasakan inkulturasi atau perpaduan
antara arsitektur gereja dengan arsitektur tradisional. Pada atap bagian belakang
juga dibuat jendela untuk memaksimalkan pencahayaan sehingga gereja tetap
terang walaupun tidak ada pencahayaan buatan.
Jendela pada sisi kiri dan kanan
lantai atas gereja dirancang dengan sudut 45O, dengan jendela
menghadap ke area altar untuk menghindari sinar matahari silau berlebih yang
masuk langsung mengarah jemaat.
google maps
amang T. Pardede jemaat HKBP Tebet
saya sendiri soalnya saya survey langsung kesana hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar