Jumat, 21 Desember 2018

TSH - KRITIK ARSITEKTUR DESKRIPTIF


THE TWIST AND SHOUT HOUSE // MSSM ASSOCIATES

Lokasi: Semarang, Jawa Tengah // 2017
Arsitek: Revano Satria
Kontraktor: Lukito Contractor, 1200 m^2




The Twist and Shout House (selanjuntya disingkat TSH) adalah sebuah rumah hunian di Semarang, Jawa Tengah yang dirancang oleh konsultan arsitek MSSM Associates – RSI Group dan bekerjasama dengan Lukito Contractor. Luas area TSH sebesar 1200 m2. Sang Arsitek, Revano Satria; merancang TSH dengan mengambil pendekatan yang sepenuhnya progresif serta unik agar menjadi ciri khas hunian ini.


Keseluruhan bangunan TSH baik eksterior maupun interior berwarna putih untuk memberikan kesan luas dan lapang. Penggunaan fasad bangunan yang full kaca juga memberikan kesan luas tanpa batas serta harmoni yang tak terputus antar ruang yang berdekatan.  Eksplorasi bentuk geometri sebagai upaya untuk memaksimalkan potensial tapak diterapkan pada bentuk lantai 2 bangunan serta dinding pembatas sebagai pemutus kontak atau pandangan langusng dari gerbang menuju entrance rumah.



Rumah ini dibagi menjadi tiga zona, yakni:
Basement sebagai area service. Aksesibilitas menuju basement terletak di bagian kiri dan bila gerbang TSH dibuka maka view dari luar dapat langsung melihat akses ini.


Lantai dasar yang terdiri dari ruang berkumpul, ruang keluarga, ruang makan dan patry, serta dilengkapi dengan kolam renang pada bagian belakang rumah sebagai gambaran pemandangan spektakuler di Kota Semarang.



Jauh berbeda dengan lantai dibawahnya, lantai pertama pada TSH memiliki sifat lebih privasi bagi penghuninya karena difungsikan sebagai area kamar tidur yang dihubungkan melalui sebuah lorong. Kamar tidur utama full menggunakan kaca sebagai pembatas area kamar mandi, wadrobe, serta area tidur sehingga terkesan lapang dan tanpa batas.

The Twist and Shout House telah memenangkan beberapa penghargaain internasional bergengsi, diantaranya dalah 5 star International Property Award dan Golden A Design Award. Bangunan ini juga telah menjadi landmark arsitektur di kota Semarang, karena rumah ini sudah terkenal di kalangan penduduk sebagai ‘Twist and Shout’.

Courtesy: (thankyou so much)
https://www.archdaily.com/898869/the-twist-and-shout-house-mssm-associates/5b580502f197cc65290000f2-the-twist-and-shout-house-mssm-associates-detail-fence
https://www.mssmassociates.com/




Minggu, 25 November 2018

MARINA BAY SANDS - KRITIK ARSITEKTUR TERUKUR




Marina Bay Sands adalah sebuah area resort terintegrasi yang menghadap Teluk Marina di Singapura, kepunyaan Las Vegas Sands Corporation. Bangunan ini didesain oleh arsitek terkenal Moshe Safdie, terdiri dari 2561 kamar hotel, convention centre seluas  120.000 m2, area shopping seluas 74.322 m2 , ArtScience Museum 15.000 m2, Teater 21.000 m2, Pavilions 5914 m2, Event Plaza (Open Space) seluas 5000 m2, dan area Sands SkyPark di puncak gedung pada ketinggian 200m dengan luas sebesar 9941 m2.



Bangunan ini memiliki tinggi total 207 m, terdiri dari 57 lantai, serta panjang dari sisi Utara ke Selatannya yaitu 340m. Seperti yang dilihat pada gambar, bangunan ini terdiri dari 3 tower yang dihubungkan dengan Sands Skypark dan lantai bawah (lobby, shopping area, dll). Area Sands Skypark ini memiliki infinity pool sepanjang 150m, merupakan kantilever terbesar dengan besaran ruang menggantung sejauh 67 meter di Menara Utara (Tower 3).







Resort hotel didesain oleh Moshe Safdie. Ia berkata bahwa bentuk tower terinspirasi dari susunan kartu. Selama proses perancangan desain, Safdie juga bekerjasama dengan konsultan fengshui, Chong Swan Lek dan Louise Ong-Lee. Structural engineering untuk bangunan ini dihandle oleh Arup dengan Parson Brickenhoff. Kontraktor project ini adalah Ssayong Engineering and Construction. Dari hasil proses perancangan desain inilah, vocal point Marina Bay Sands terdapat pada 3 tower yang berbentuk seperti kartu tersebut, karena bentuknya unik dan eye-catching. These towers-shaped look like card deck-thing has made Marina Bay Sands menjadi landmark negeri jirannya Indonesia, khususnya di area Marina.



Selain tower, yang menjadi ciri khas pada bangunan ini adalah Sky SandsPark. Seperti yang sudah dimention sebelumnya, bahwa Sky SandsPark ini menghubungkan tiga tower pada ketinggian 200 m.  Sky SandsPark ini seolah-olah berbentuk seperti kapal yang ditopang oleh tiga Menara. Tediri dari area jogging, taman, restoran, lounge, serta infinity swimming pool. Infinity swimming pool ini membuat seolah-olah batas kolam tidak terlihat dan dibuat dari 191 ton baja dan dapat menampung 1.424 meter kubik air. Dibawah kolam infinity ini terdapat empat sambungan bergerak atau movement joints yang dirancang untuk menahan gerakan natural dari tower. Setiap joints punya arah gerakan unik yang bisa bergerak sampai 500 milimeter. Selain gerakan angin, tower yang seluruhnya merupakan area kamar hotel ini juga bergerak karena pegerakan tanah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, sebanyak lebih dari 500 dongkrak dipasang guna memperkuat strkutur dan kedepannya dapat dilakukan pengaturan kembali.



Secara keseluruhan, Marina Bay Sands didominasi oleh warna putih, abu-abu, dan metalik. Warna metalik sebenarnya timbul karena komponen yang terdapat pada fasad tower yakni full fasad kaca. Hal-hal inilah yang mendukung statement dari streetplaneur bahwa Marina Bay Sands memiliki konsep desain futuristik dan simple dan kemungkinan menjadi hotel dengan konsep desain paling futuristik di dunia.

COURTESY:
tripadvisor.tw
dezeen.com
en.wikipedia.org/Marina_Bay_Sands
archdaily.com
ownself.me
ctbuh.org
(<3loveyouall)

Kamis, 01 November 2018

ANALOGI DALAM ARSITEKTUR


               Ibaratan atau analogi adalah sebuah proses penalaran tentang penyebab-penyebab atau dari penyebab-penyebab atau dari dan tentang alasan-alasan yang sejajar atau berkemiripan. Berkemiripan bukan berarti sama, sebab proses penalaran ini selalu berbicara tentang adanya dua situasi atau peristiwa yang memiliki sejumlah kesamaan tapi tidak semua. Proses penalaran untuk memberikan penjelasan dan mencari kejelasan terhadap obyek tadi dengan peristiwa atau situasi yang sudah diketahui, dikuasai dan diakrabi. Pada ilmu arsitektur, ada Sembilan analogi atau ibaratan, yakni:

1. Analogi Matematika
2. Analogi Biologis
3. Analogi Romantis
4. Analogi Bahasa/Linguistik.
5. Analogi Mekanik
6. Analogi Pemecahan Masalah.
7. Analogi Adhocis
8. Analogi Bahasa Pola
 9. Analogi Dramaturgi

Kegiatan-kegiatan manusia dinyatakan sebagai teater dan lingkungan buatan dianggap sebagai pentas panggung. Ada 2 sudut pandang:

a.    Dari sudut pandang aktor.
       Dengan menyediakan alat-alat perlengkapan dan kesan-kesan yang diperlukan serta perabot-perabot disusun secara teratur.
b.    Dari sudut pandang dermawan.
       Arsitek menyebabkan orang bergerak ke suatu arah dengan memberikan petunjuk-petunjuk visual misalnya Arsitek dalam analogi Dramaturgi mengatur aksi sekaligus menunjangnya




ARSITEK DENGAN KARYA ANALOGI

1.     ANALOGI LINGUISTIK
Analogi linguistik menganut pandangan bahwa bangunan-bangunan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi kepada para pengamat dengan salah satu dari tiga cara sebagai berikut :

a. Model Tata bahasa
Arsitektur dianggap terdiri dari unsur-unsur (kata-kata) yang ditata menurut aturan (tata bahasa dan sintaksis) yang memungkinkan masyarakat dalam suatu kebudayaan tertentu cepat memahami dan menafsirkaa apa yang disampaikan oleh bangunan tersebut. lni akan tercapai jika ‘bahasa’ yang digunakan adalah bahasa umum/publik yang dimengerti semua orang (langue).

b. Model Ekspresionis
Dalam hal ini bangunan dianggap sebagai suatu wahana yanng digunakan arsitek untuk mengungkapakan sikapnya terhadap proyek bangunan tersebut. Dalam hal ini arsitek menggunakan ‘bahasa’nya pribadi (parole). Bahasa tersebut mungkin dimengerti orang lain dan mungkin juga tidak.

c. Model Semiotik
Semiologi adalah ilmu tentang tanda-tanda. Penafsiran semiotik tentang arsitektur menyatakan bahwa suatu bangunan merupakan suatu tanda penyampaian informasi mengenai apakah ia sebenarnya dan apa yang dilakukannya. Sebuah bangunan berbentuk bagaikan piano akan menjual piano. Sebuah menara menjadi tanda bahwa bangunan itu adalah gereja.
      Contoh bangunan dengan konsep analogi linguistik adalah:
                  SYDNEY OPERA HOUSE

Gedung ini didesain oleh Arsitek asal Denmark, Jorn Utzon. Desain gedung opera ini berbentuk mirip cangkang yang dilapisi dengan keramik putih Swedia yang membuat pantulan sinar matahari dari fajar hingga senja menghasilkan nuansa artistik. Selain sebagai objek pariwisata, gedung ini juga menjadi tempat berbagai pertunjukkan teater, balet, dan berbagai seni lainnya. Gedung ini dikelola oleh Opera House Trust dan menjadi markas bagi Opera Australia, Sydney Theatre Company, dan Sydney Symphony Orchestra.

2.     ANALOGI BIOLOGIS
Analogi biologis adalah pengibaratan yang berasal dari bentuk-bentuk pada makhluk di dalam ekosistem, contohnya: bentuk dari keong, batu karang, bentuk daun, dan lain-lain. Sumber bentuk dari ala mini sangat banyak dan menunggu daya kreasi arsitek untuk mengolahnya menjadi sebuah bentuk dari bangunan arsitektur. Teori Arsitektur yang berdasarkan analogi biologis ada 2 bentuk :
a.    Bersifat umum. Terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara bangunan dengan penempatannya/penataannya.
b.    Lebih bersifat khusus. Terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan dengan organisme disebut arsitektur biomorfik.
                       
Contoh bangunan dengan konsep analogi biologis adalah:
                                    TURNING TORSO
                       
                     Turning Torso berdiri secara skulptural untuk menyusun landmark puitis dengan kaki langit Malmö, Swedia. Menara ini dirancang oleh Santiago Calatrava, arsitek asal Spanyol yang kerapkali menerapkan analogi biologis pada bangunannya yang lain. Calatrava mengabstraksi gerakan manusia ke dalam tumpukan tujuh kubus yang berputar di sekitar inti tulang belakang. Skala sebenarnya dari Turning Torso terdiri dari sembilan kubus, masing-masing dianggap sebagai unit individu memegang lima lempengan lantai berturut-turut sementara secara dramatis berputar di seluruh sudut kanan dari ujung kaki ke ujung, melingkari inti struktural.

3.     ANALOGI MEKANIK
Menurut Le Corbusier, sebuah rumah adalah mesin untuk berhuni merupakan contoh analogi mekanik dalam arsitektur. Bangunan seperti halnya dengan mesin hanya akan menunjukkan apa sesungguhnya mereka, apa yang dilakukan, tidak menyembunyikan fakta melalui hiasan yang tidak relevan dengan bentuk dan gaya-gaya, atau dengan kata lain keindahan adalah fungsi yang akan menyatakan apakah mereka itu dan apa yang mereka lakukan. Berikut adalah bangunan karya Le Corbusier yang menerapkan analogi tersebut:

VILLA SAVOYE
                
Villa Savoye bisa dibilang adalah bangunan terbaik Corbusier sejak tahun 1930-an, dan memiliki pengaruh besar pada modernisme internasional. Villa Savoye dirancang untuk mengatasi "Five Points" -nya, prinsip dasar dalam estetika arsitektur barunya, yakni:
1.     Dukungan tingkat dasar pilotis, meninggikan bangunan dari bumi dan memungkinkan kelanjutan taman yang panjang di bawahnya.
2.     Atap fungsional, berfungsi sebagai taman dan teras, reklamasi untuk alam tanah yang ditempati oleh bangunan.
3.     Denah lantai gratis, terbebas dari dinding penahan beban, memungkinkan dinding untuk ditempatkan secara bebas dan hanya jika diperlukan secara estetis.
4.     Jendela horizontal panjang, memberikan pencahayaan dan ventilasi.
5.     Fasad yang dirancang bebas, hanya berfungsi sebagai kulit dinding dan jendela dan tidak dibatasi oleh pertimbangan beban.

credits:
https://en.wikipedia.org/wiki/Villa_Savoye
https://www.arch2o.com/turning-torso-santiago-calatrava/

Senin, 26 Maret 2018

LOKASI LOTTE WORLD TOWER - KOREA SELATAN







Lotte World Tower merupakan salah satu bangunan pencakar langit yang terletak di Korea Selatan. Dengan tinggi 555 meter, bangunan ini menjadi bangunan tertinggi kelima di dunia.



Lotte World Tower terletak di distrik Songpa, tepatnya di 300 Olympic-ro, Jamsil 6(yuk)-dong, Songpa-gu, Seoul. Lokasinya yang berada di ibukota Korea Selatan ini menjadikannya gampang diakses dengan beberapa alat transportasi publik. Bila menggunakan kereta bawah tanah, Lotte World Tower dapat diakses melalui Stasiun Jamsil melalui line 2 exit 1 atau 2 atau line 8 exit 10. Lokasi ini juga dapat diakses dengan Express Bus No 8001 atau 8002. Airport limousine no 6006 pun juga dapat digunakan untuk mengakses bangunan ikonik di Korea Selatan ini.

Lotte World Tower terdiri dari 123 lantai dan 6 lantai bawah tanah. Lantai 1 – lantai 4 merupakan Grand Lobby, yang terdiri dari Prime Offices dan Signiel Seoul Entrance. Lantai 5 – lantai 12 adalah lantai podium, dimana terdapat Lotte Museum, KEB Hanna Bank, Woori Bank, Lotte Financial Center, Press Room, dan Tower Museum. Kemudian di lantai 14 – lantai 38 adalah Prime Offices – kantor pusat Lotte. Lalu di lantai 42-71 merupakan SIGNIEL Residences Seoul Apartement. Selain Apartemen juga terdapat hotel luxury bintang 6, SIGNIEL Seoul di lantai 76- lantai 101. Khusus restaurant SIGNIEL terdapat di lantai 107. Private Office ‘PREMIER 7 ada di lantai 108 – lantai 114. Seoul Sky Observation Deck terdapat di lantai 117-123.


credits:
lwt.co.kr
https://www.kpf.com/





Selasa, 02 Januari 2018

TINJAUAN PERATURAN HUKUM PERBURUHAN DAN TENAGA KERJA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Buruh, pekerja, worker, laborer, tenaga kerja atau karyawan pada dasarnya adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada Pemberi Kerja atau pengusaha atau majikan.
Pada dasarnya, buruh, Pekerja, Tenaga Kerja maupun karyawan adalah sama. namun dalam kultur Indonesia, "Buruh" berkonotasi sebagai pekerja rendahan, hina, kasaran dan sebagainya. sedangkan pekerja, Tenaga kerja dan Karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan diberikan cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tetapi otak dalam melakukan kerja. akan tetapi pada intinya sebenarnya keempat kata ini sama mempunyai arti satu yaitu Pekerja. Buruh dibagi atas 2 klasifikasi besar:
Buruh profesional - biasa disebut buruh kerah putih, menggunakan tenaga otak dalam bekerja
Buruh kasar - biasa disebut buruh kerah biru, menggunakan tenaga otot dalam bekerja.
Antara pemberi kerja atau pengusaha atau majikan dan buruh atau tenaga kerja diatur dalam pola industrial hukum perburuhan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Bentuk hukum perburuhan tertulis yaitu UU No. 12 tahun 1948 yang mengatur tentang status & perlindungan buruh serta UU no. 12 tahun 1964 tentang PHK.
1.2  RUMUSAN MASALAH

 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akhirnya berinisiatif untuk membahas beberapa pokok masalah dalam tinjauan kali ini, yaitu:

1.      Apa saja garis besar dan ketentuan yang diatur dalam UU no. 12 tahun 1948?
2.      Bagaimana kasus permasalahan  yang timbul pada penerapan peraturan tentang buruh?
3.      Mengapa ada pemutusan hubungan kerja (PHK) ?  Apa saja ketentuan yang diatur dalam UU no. 12 tahun 1964 tentang PHK?

1.3  TUJUAN PENULISAN

Dengan pemilihan tema dan penyusunan makalah ini diharapkan para pembaca dan penulis sendiri mendapatkan wawasan mengenai peraturan hukum perburuhan dan tenaga kerja. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas penulis dalam matakuliah Hukum Pranata Pembangunan.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Garis Besar Hukum Perburuhan
Hukum perburuhan, Adalah seperangkat aturan dan norma baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur pola hubungan Industrial antara Pengusaha, di satu sisi, dan Pekerja atau buruh, di sisi yang lain. Tidak ada definisi baku mengenai hukum perburuhan di Indonesia.
Kesejahteraan buruh di Indonesia terdapat di Undang-Undang Nomor 12 tahun 1948 khususnya di BAB IV pasal 10. Pada pasal 10  tertulis bahwa buruh tidak boleh melakukan pekerjaan lebih dari 7 jam perhari dan 40 jam perminggu. Setelah melakukan pekerjaan selama 4 jam secara terus-menerus, harus ada waktu istirahat sedikitnya setengah jam lamanya.
Pada pasal 15 ayat 2 tertulis bahwa tanggal 1 Mei ditetapkan hari bebas bekerja bagi buruh atau hari buruh.

2.2  Permasalahan Buruh
            Indonesia sebagai negara bercita-cita ingin mensejahterakan rakyatnya seperti yang terkandung dan menjadi amanat dalam Pancasila dan UUD 1945 walaupun dalam prakteknya belum bisa mewujudkan amanat ini terutama terkait dengan permasalahan yng dialami oleh kaum pekerja/buruh.
            Masalah yang timbul dari kelalaian perwujudan amanat ini berupa:
1.      Masalah Upah
Salah satu permasalahan utama kaum buruh adalah tidak sesuainya upah yang diterima dengan tuntutan kebutuhan hidup. Hal ini menjadi salah satu penyebab gerakan protes/demonstrasi kaum buruh. Pemerintah bertanggungjawab terhadap masalah upah dengan cara meentapkan batas minimal upah/Upah Minimum Regional (UMR), walaupun perwujudannya masih menimbulkan masalah yakni seharusnya nilai upah sebanding dengan besarnya peran jasa buruh dalam bekerja.
2.      Masalah Pemenuhan Kebutuhan dan Kesejahteraan Hidup
Sumber pendapatan buruh yang hanya berupa upah yang relatif tetap dan kebutuhan hidup selalu bertambah seperti biaya pendidikan, kesehatan, sandang pangan dll. Hal ini menimbulkan rendahnya kualitas kesejahteraan hidup buruh.
3.      Masalah Pemutusan Hubungan Kerja
PHK adalah salah satu persoalan besar yang dihadapi oleh kaum pekerja/buruh. PHK menjadi hal yang menakutkan bagi kaum pekerja/buruh dan menambah konstribusi bagi pengaangguran di Indonesia.
4.      Masalah Tunjangan Sosial dan Kesehatan
Buruh yang sudah tidak bekerja karena faktor usia, kecelakaan, PHK, atau sebab lainnya menyebabkan tidak adanya pemasukan dana lagi, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya lagi. Kondisi ini akan menyebabkan kesulitan hidup.
5.      Masalah Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan yang relatif sedikit dan tidak seimbangnya jumlah calon pekerja/buruh yang banyak. Hal ini menimbulkan tingginya angka pengangguran.

2.3  Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
            Penyebab PHK adalah tidak seimbangnya kebutuhan pekerjaan dan jumlah buruh. Hal ini dapat menyebabkan buruh menjadi traumatis dan menambah kontribusi bagi pengangguran di Indonesia.
            Di dalam UU no. 12 tahun 1964 pasal 2 tertulis bahwa pengusaha harus merundingkan maksudnya jika pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari. Bila perundingan tersebut dalam pasal 2 tidak menimbulkan persesuiaan paham, maka pengusaha hanya dapat melakukan pemutusan hubungan kerja setelah mendapatkan izin dari Panitia Penyeselesaian Perselisihan Perburuhan Daerah. Hal ini tertulis dalam pasal 3 ayat 1.
















BAB III
KESIMPULAN

3.1    Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan di makalah ini tentang kajian hukum permukiman dan perikatan, maka dapat disimpulkan:

-          Hukum perburuhan diatur dalam UU no. 12 tahun 1948.
-          Tujuan dari hukum perburuhan tersebut adalah mewujudkan kepastian hukum mengenai buruh dan tenaga kerja, menetapkan hak dan kewajiban yang menjadi dasar kesejahteraan buruh di Indonesia.
-          Terdapat 5 (lima) masalah yang dihadapi buruh, yakni: masalah upah; pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan hidup; pemutusan hubungan kerja; tunjangan sosial dan kesehatan; dan lapangan pekerjaan.
-          Hukum perundangan mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tertuang dalam UU no. 12 tahun 1964 yang mengatur tentang ketentuan dan proses penyelenggaraan PHK.







DAFTAR PUSTAKA

https://vioxcyanantaputra.wordpress.com/hukum-perburuhan-dan-tenaga-kerja-2/
http://intan-eryska.blogspot.co.id/2011/11/uu-nomor-12-tahun-1948-tentang-kerja.html
dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1432.pdf
Undang-Undang no. 12 tahun 1948 tentang Buruh dan Tenaga Kerja
Undang-Undang no. 12 tahun 1964 tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)